-->

Ads 720 x 90

Bajong Banyu, Tradisi Perang Air Sambut Ramadhan di Magelang

Bajong Banyu adalah tradisi yang selalu dinanti-nantikan warga Dusun Dawung, Desa Banjarnego, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjelang bulan Ramadhan. Tradisi ini mengandung makna membersihkan diri sebelum menjalani ibadah puasa.

Tradisi yang digelar rutin setiap tahun ini diikuti oleh seluruh warga Dawung, mulai anak-anak sampai orang tua. Mereka berkumpul di lapangan desa sejak pagi hingga sore hari. Diawali dengan pertunjukan beragam seni, Sabtu (20/5/2017) malam. Dilanjutkan pada Minggu (21/5/2017).

Tari-tarian dan musik tradisional selalu mengalun riang menambah semarak sepanjang kegiatan ini. Ada tarian Topeng Ireng, Jathilan dan sebagianya. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi pengambilan air di sumber air Tuk Dawung oleh puluhan warga serta para tokoh dan perangkat desa setempat.

Sebelumnya mereka melakukan kirab dengan berjalan kaki menuju sumber air yang berjarak sekitar 500 meter dari lapangan dusun.

"Tuk Dawung merupakan sumber mata air yang telah 'menghidupi' seluruh rakyat Dawung dan sekitarnya. Sebagai sumber pengariran lahan pertanian, air minum, membersihkan diri, dan kebutuhan lainnya," jelas Gepeng Nugroho, koordinator kegiatan, Minggu sore.

Peserta kirab paling depan membawa kendi-kendi yang akan diisi air. Tampak setiap peserta mengenakan busana adat Jawa. Sampai di sumber air, mereka disambut lagi dengan tari-tarian topeng ireng lalu prosesi pengambilan air dimulai.

Mereka berdoa di lokasi tersebut, lalu ada empat orang penari gemulai mendampingi prosesi tersebut.

Air-air yang sudah dimasukkan ke dalam kendi dibawa kembali menuju lapanga dusun. Air dari dalam kendi lalu ke dalam kendi besar yang kemudian secara simbolis diberi doa oleh sesepuh Dusun Dawung.

Perang air pun dimulai. Seluruh warga saling melempar air yang sebelumnya diwadahi plastik. Mereka membaur menjadi satu, tidak ada perbedaan kaya, miskin, tua, muda. Semua bersuka cita.

"Tradisi Bajong Banyu bermakna membersihkan diri, silaturahim, saling memaafkan. Sehingga saat menjalani ibadah puasa nanti kita dalam kondisi bersih lahir batin, tidak ada benci, dendam dan lainnya," jelas Gepeng yang juga seniman itu.

Noviyanti (23), salah satu warga Dusun Dawung, mengaku selalu ikut tradisi Bajong Banyu. Ia merasa senang bisa membaur dengan warga lainnya melakukan perang air. Ia rela seluruh tubuhnya basah usai kegiatan ini.

"Kami senang, saling lempar air, simbol membersihkan diri, semoga puasa nanti bisa bersiri hati saling memaafkan," kata Novi.

http://regional.kompas.com/read/2017/05/22/09370041/bajong.banyu.tradisi.perang.air.sambut.ramadhan.di.magelang
Semoga artikel Bajong Banyu, Tradisi Perang Air Sambut Ramadhan di Magelang bisa menambah wawasan bagi sobat mbudayajawa yang mampir kesini, kalau sobat mbudaya jawa mempunyai cerita tentang tradisi, kesenian, budaya yang terdapat di daerah sobat mbudayajawa bisa langsung di kirimkan ke mengenalbudayajawa@gmail.com

Jangan lupa klik tombol di bawah ini untuk share ke teman-teman dan bersama kita lestarikan budaya kita sendiri agar tidak hilang oleh jaman.

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar

- Tuangkan saran maupun kritik dan jangan meninggalkan Spam.
- Berkomentarlah dengan bijak sesuai dengan konten yang tersedia.
- Tidak Boleh Promosi

Subscribe Our Newsletter